SMPI AL ABIDIN SURAKARTA

Kebersamaan adalah hal sangat indah untuk dibangun dalam sebuah hubungan  baik itu hubungan keluarga maupun hubungan kerja. Oleh karena itu, untuk menjalin rasa kebersamaan antar guru dan karyawan di keluarga besar SMP Islam Al Abidin, diadakanlah lomba memasak antar guru dan karyawan yang diikuti semua guru dan karyawan yang ada. Guru dan karyawan dibagi per kelompok dan harus menentukan 2 jenis masakan yang akan dimasak. Adapun masakan yang harus diolah adalah yang harus berbahan dasar pisang. Berbagai macam masakan  pun akhirnya tercipta. Ada masakan dari pisang sudah pernah ditemui sebelumya namun banyak juga masakan yang baru hasil dari kreasi para guru dan karyawan. Diantara masakan dari pisang hasil kreasi guru adalah pinanggung (pisang nangka jagung) dimana ia memadukan tiga macam buah dalam satu masakan yang kemudian menjadi juara 1 dalam lomba ini. Selain itu masakan-masakan dari pisang seperti lempeng pisang, pisang jahe, sate pisang, dan jenis masakan yang lainpun muncul dalam lomba kali ini. Jika biasanya juri adalah para guru, maka juri dalam lomba ini adalah siswa dari OSIS.

Menjadi Juara 1 adalah impian dan idealisme bagi setiap guru dan siswa ketika mengikuti sebuah kejuaraan atau lomba. Namun menjadi juara harapan 1 bukanlah prestasi yang buruk di mata para guru serta siswa di SMP Islam Al Abidin. Lomba adalah ajang bagi siswa untuk melatih keberanian siswa dan juga sebagai ajang latihan dalam hal sportivitas dimana ia juga harus menerima jika memang belum bisa menjadi juara. Ia juga menjadi sebuah pemicu dan bahan evaluasi bagi guru pendamping manakala siswa yang diampu belum bisa memperoleh juara. Hal inilah yang terjadi tatkala pada hari Sabtu dan Ahad (28 dan 29 April 2012) lalu siswa SMP Islam Al Abidin mengikuti lomba pop quiz yang diadakan di ELTI Solo dalam rangka Anniversary mereka yang ke-28 dan menyabet juara harapan 1. Lomba yang diikuti memang tergolong sulit bagi siswa-siswi SMP Islam Al Abidin karena bahan yang ditest-kan meliputi berbagai macam disiplin ilmu dan pengetahuan umum seperti pengetahuan tentang musik yang sekarang sedang menggejala di kalangan anak muda yaitu musik K-Pop. Tentu saja pertanyaan yang berhubungan dengan K-Pop membuat siswa Al Abidin keteteran mengingat para siswa di sekolah memang dibatasi dalam hal musik K-Pop dimana ia dianggap membawa banyak kemudharatan daripada manfaat. Ketika anak anak dihadapkan pada pertanyaan musik Korea, maka tidak ada yang mereka lakukan kecuali pasrah. Apalagi saat ditampilkan bintang Korea dalam puzzle, siswa SMP Al Abidin yang pesertanya adalah kaum Adam ini tidak bisa berbuat apa-apa. So, menjadi juara harapan 1 bagi siswa dalam lomba Pop Quiz di ELTI merupakan prestasi yang sangat luar biasa. Semoga siswa dan guru semakin bersemangat dalam lomba-lomba mendatang dan dapat memnuhi harapan sebagai juara 1.

Selasa (24/04/12) sebanyak 127 siswa siswi SMP Islam Al Abidin mengikuti field trip Bahasa Jawa yang merupakan program rutin di SMP ini. Dalam field trip Bahasa Jawa kali ini, ada dua tujuan yang akan dijadikan bahan pembelajaran yaitu Museum Radya Pustaka dan Keraton Surakarta. Para siswa diajak untuk mempelajari sejarah Islam dan peninggalan-peninggalan sejarah di dua tempat tersebut. Field Trip memang merupakan salah satu sarana pembelajaran paling efektif agar siswa tidak merasa bosan untuk belajar. Hal ini terlihat dari antusiasme siswa ketika mereka mulai memasuki museum Radya Pustaka yang menjadi tujuan pertama dari field trip kali ini. Lembaran soal yang telah diberikan sebelumnya menjadikan panduan bagi mereka untuk menghasilkan pertanyaan-pertanyaan yang berhubungan dengan materi terkait. Beberapa siswa yang jika di kelas terlihat bermalas-malasan kali ini terlihat sangat aktif untuk bertanya ini itu dan bahkan terkadang menghasilkan pertanyaan yang sebelumnya tidak terdapat dalam lembar soal yang diberikan. Dipilihnya museum Radya Pustaka dan Keraton Surakarta sebagai tempat pembelajaran adalah karena dari tempat inilah siswa mengetahui asal usul serta sejarah tentang kota Solo dan sekitarnya yang terangkum dalam peninggalan-peninggalan sejarah yang ada. Beberapa siswa yang asli Solo bahkan mengaku bahwa mereka tidak tahu banyak sejarah tentang Solo dan baru pertama kali menginjakkan kaki di Museum Radya Pustaka dan keraton Surakarta. Dengan pembelajaran ini diharapkan siswa mampu menghargai sejarah yang ada dan lebih mencintai budaya jawa yang sudah mulai pudar di kalangan remaja saat ini dengan tetap memilih budaya yang sesuai dengan syariat Islam.

Rabu (25/04/12) sebanyak 26an guru mengikuti acara pelatihan yang diadakan di ruang Abbas SMP Islam Al Abidin. Acara ini  diisi oleh Ustad Arju Rahmanto, seorang guru berprestasi yang sekarang menjadi anggota LPMP (Lembaga Penjaminan Mutu Sekolah) Jawa Tengah. Selama 3,5 jam para guru mendapatkan pengetahuan-pengetahuan baru dan semangat baru yang disampaikan oleh beliau. Acara yang dimulai dari pukul 09.00 sampai pukul 12.30 WIB itu membahas berbagai macam hal mulai dari kompetensi pendidik, bagaimana cara meningkatkan kualitas sebagai seorang guru, sampai pada pengelolaan kelas. Dalam pelatihan ini beliau juga membagi pengalaman perjuangan beliau dari saat awal menjadi guru sampai menjadi anggota LPMP yang membuat  para guru semakin bersemangat dalam memperbaiki kinerja dan profesionalitas sebagai guru. Rencananya, pelatihan-pelatihan seperti ini akan diadakan secara rutin di SMP Islam Al Abidin sehingga kompetensi para guru semakin meningkat.

Rasulullah dalam sebuah hadist mengatakan "bersilaturrahimlah kalian karena ia dapat memperpanjang umur dan menambah rezeki". Berangkat dari hadist tersebut, tercetuslah sebuah ide untuk mengadakan silaturrahim ke rumah setiap guru secara bergiliran yang dilakukan sebulan sekali pada pekan ketiga. Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari kegiatan rutin ini diantaranya adalah:

1. Menambah rasa kekeluargaan

Sungguh sangat menyenangkan apabila dalam satu lingkungan kerja yang terjalin adalah rasa kekeluargaan dimana satu dengan yang lain dapat saling memahami dan dapat saling merasakan. dan memang seharusnya sikap itulah yang terdapat dalam diri setiap muslim karena Rasululah juga bersabda, "satu muslim dengan yang lainnya adalah seperti satu tubuh. apabila satu anggota terasa sakit, maka anggota tubuh yang lain juga merasakannya". nah, dalam hal ini, berkunjung membuat guru satu dengan guru yang lain terasa seperti saudara.

2. Menambah ilmu

Pada acara kunjungan tersebut, para guru tidak hanya datang kemudian pulang, namun di forum ini para guru saling bertukar pendapat dan pengalaman. mereka biasanya saling tukar pendapat tentang masalah pelajaran, masalah metode pengajaran, maupun diskusi tentang masalah-masalah yang lainnya.

3. Mengenal lingkungan

Tidak semua guru dari SMP Islam Al Abidin adalah orang yang asli berdomisili di Solo dari kecil. bahkan sebagian besar berasal dari luar kota. dengan adanya pertemuan ke rumah para guru, mereka akhirnya bisa lebih mengetahui daerah sekitar yang sangat membantu mereka untuk lebih mengenal lingkungan sekitar.

kami berharap kegiatan ini bisa dilakukan dengan istiqomah dan semoga bisa memberi manfaat yang luar biasa bagi para guru dan juga bagi seluruh civitas akademika SMP Islam Al Abidin.